BUDAYA KU BUKAN BUDAYA MU
Indonesia memiliki banyak budaya di berbagai
wilayah, salah satu ciri khas negara Indonesia yang menbuat perbedaan dengan
Negara lain adalah keanekaragaman budaya
nya. Tapi saat ini budaya di Indonesia bertebaran di sepanjang jalan, tanpa ada
respon dari pemerintah. budaya
merupakan bagian dari identitas bangsa, tentu kita tidak ingin dianggap bangsa
yang tidak memiliki identitas. Begitu pentingnya, adanya budaya dapat
mencitrakan kondisi masyarakat. Budaya yang tinggi mencitrakan masyarakat yang
maju, dan budaya yang rendah mencitrakan masyarakat yang terbelakang.
Karenanya, suatu yang penting untuk mengenal lebih jauh budaya sendiri. , jika satu persatu budaya
Indonesia di klaim oleh Negara lain ,
itu sama artinya kita tidak bisa menjaga dan melestarikan budaya yang dimiliki
oleh Negara kita, Negara Indonesia.
Saat ini saya masih duduk di bangku sekolah SMA
kelas 2, saya masuk di kelas bidang ipa tapi saya tetap peduli dengan masalah masalah
yang berhubungan dengan budaya di Indonesia, saya aldiansyah ramadlan dengan
teman saya yang bernama putro, pernah berdiskusi mengenai budaya di Indonesia.
Waktu itu putro pernah Tanya ke saya,
“ apa ya, yang meyebabkan budaya di Indonesia ini
makin punah..?”
Sambil aku melihat langit langit, “ ya itu semua
karna kesalahan dari masyarakat bangsa Indonesia itu sendiri”
“Sabar di, sabarr” putro dengan wajah takut.
“gak bisa begitu, Budaya lokal juga dapat di
sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan tidak menghilangkan ciri khas nya”
aku dengan wajah marah.
“Kok jadi aku yang kena marah, mimpi apa kemarin
aku” gerutu putro.
“kamu tau gak di, budaya apa saja dari Negara
Indonesia yang di klaim oeh Negara lain” Tanya putro dengan wajah agak lesu.
“ya tau lah, ini cuman beberapa aja ya yaitu,
Batik dari Jawa di klaim oleh pemain sepak bola Adidas, dan ada lagi Lagu Rasa
Sayang Sayange dari Maluku di klaim oleh Pemerintah Malaysia, masih banyak lagi
sih tapi aku aga lupa, ya maklum lah aku juga manusia, pasti ada lupa nya”
dengan wajah aga sedikit tersenyum.
‘’ yaudah di, aku pulang dulu ya, besok kita
lanjutin diskusi kita, ok” putro dengan hati yang agak lega.
“sip dah, nanti aku akan bawa materi yang lebih hot”
aku dengan perasaan yang sangat senang.
Sesampai aku di rumah aku lansung buka internet, dan
baca baca mengenai masalah budaya di Indonesia.
Sambil baca baca, dalam hati aku pun berkata” Padahal, setiap daerah memiliki budaya yang
berbeda-beda, mulai dari pakaian adat, rumah adat, tari tradisional, alat musik
tradisional, senjata tradisional, bahasa, suku, hingga lagu daerah. Tetapi
semua itu di rusak dengan derasnya arus globalisasi yang membuat kita tidak
bisa memfi lter budaya yang datang dari luar” dengan ekspresi lesu.
Hati ku jadi agak
senang saat melihat foto foto budaya Indonesia di internet, seperti foto
tarian, macam macam karya seni, rumah adat dan lain lain.
Tapi saat aku
memikirkan Negara lain yang meng klaim budaya Negara ku, hati ku jadi agak
sedih. Sampai aku pun menghasilkan beberapa pertanyaan” kenapa Negara lain
meniru budaya Negara ku, apa mereka gak punya budaya tersendiri, yang bisa di
kembangkan atau mereka gak punya budaya sama sekali, atau bisa juga budaya yang
mereka miliki tidak menarik, jika benar” hmm, dengan wajah lesu.
Tapi saat aku baca baca
di internet ada tulisan “SAYANGNYA, TIDAK SEMUA ORANG MENYADARI BETAPA
BERAGAMNYA BUDAYA YANG DMILIKI OLEH BANGSA INDONESIA”. Dari tulisan itu, muncul
beberapa pemikiran dari otak ku,”tidak sepenuhnya Negara lain salah dalam
mengklaim budaya Negara ku, tapi itu juga ada faktor dari dalam, yang bisa
sampai budaya Indonesia di klaim, yaitu kurang nya perhatian dari pemerintah,
dan tidak hanya pemerintah saja yang harus disalah kan, tapi juga masyarakat
nya,”
Kalau gak salah aku
pernah denger ada kejadian begini, ada beberapa masyarakat Indonesia yg pergi
ke Malaysia untuk berdemo di depan gedung pemerintahan Malaysia, itu semua
dilakukan supaya Malaysia tidak mengklaim budaya dari Indonesia.
Tapi disaat Negara lain
sudah berhenti mengklaim budaya Indonesia, tapi mala budaya indonesi tidak
dijaga dan di lestarikan kembali oleh masyarakat Indonesia, tapi di biarkan
tergeletak dan menunggu sampai budaya Indonesia mati satu persatu, dan di situ
lah kesalahan masyarakat Indonesia, disaat mereka tidak menjaga dan tidak
memperdulikan budaya mereka, bangsa lain pun berdatangan dan meniru budaya
Indonesia dan akan dikembangkan di Negara mereka masing masing.
Dan di saat Negara lain
meniru budaya Indonesia , masyarakat Indonesia pun tidak terima dan berdatangan
ke Negara Negara yang mengklaim budaya Indonesia dan berdemo disana,
“tapi kenapa mereka
memperdulikan budaya mereka, disaat akan ditiru oleh negara lain, tapi kenapa
mereka tidak memperdulikan budaya mereka disaat Negara lain sudah tidak lagi
meniru budaya mereka, budaya negara Indonesia, apakah mereka menginginkan
budaya mereka mati didalam Negara sendiri?” Tanya dalam diriku sendiri
Jadi kesimpulan yang
dapat saya ambil yaitu yang salah itu masyarakat bangsa Indonesia yang tidak
mau melestarikan budaya nya sendiri.
Aku usai baca baca di internet karna ini sudah larut
malam , besok juga harus sudah sekolah.
……………………
Ayam pun berkokok, kukuruyuk…
pagi pun tiba saat aku merpesiapkan buku, aku lihat hari ini ada pelajaran PKN , lansung terlintas dalam pikiran ku” wah enak nih, bisa tanyak banyak sama pak budi, guru PKN dikelasku “ ok deh siap berangkat “ semangat semangat semangat” dengan wajah yang ceria.
pagi pun tiba saat aku merpesiapkan buku, aku lihat hari ini ada pelajaran PKN , lansung terlintas dalam pikiran ku” wah enak nih, bisa tanyak banyak sama pak budi, guru PKN dikelasku “ ok deh siap berangkat “ semangat semangat semangat” dengan wajah yang ceria.
Sesampai di sekolah , bel bunyi masuk pun berdering..”kring
kring kring”
Pelajaran pertama pun dimulai, yaitu pelajaran
matematika, dalam pikiran ku berkata” wah kenapa kok gak pelajaran PKN saja
dulu, supaya rasa ingin tau ku hilang” Tanya dalam diriku sendiri.
Beberapa saat kemudian, bu nunik(guru matematika ku
) menghampiri aku, “kamu ngelamun ya di,” dengan suara keras, teman teman ku
pun mentertawai aku, dan ada anak yang bilang” lagi ngelamunin cewek , aldi tuh
buk. Hahaha” .
Aku pun jadi semakin malu, “jam jam yang tidak
menyenangkan” gerutu aku.
Sehabis jam ini bel bunyi istirahat pun berdering,” kring kring kring”
Sehabis jam ini bel bunyi istirahat pun berdering,” kring kring kring”
“akhirnya selesai juga pelajaran ini” dengan hati
yang lega. Saat istirahat aku sempatkan pergi ke masjid untuk sholat sunnah.
Bel bunyi masuk pun berdering “ kring kring kring”
“akhirnya jam pelajaran yang aku tunggu tunggu pun
tiba” dengan hati yang gembira. Tapi saat aku masuk kelas ternyata oh ternyata,
pak budi tidak bisa hadir karna ada rapat
“ hasssh, kenapa ini semua terjadi kepada ku” dengan wajah yang lesu.
Dari pada aku diam diri di kelas dengan jam kosong, aku lansung memanggil teman
ku yang lumayan pintar di bidang PKN, sebut saja nama nya muzaki dipanggil
zaki.
“zak, kamu mau gak, aku ajak diskusi tentang masalah
budaya negara kita” dengan ekspresi penuh harapan.
“ iya wes aku mau, inikan jam kosong, dari pada diam saja dan bermain, lebih baik di gunakan untuk sesuatu yang lebih berguna”
“ iya wes aku mau, inikan jam kosong, dari pada diam saja dan bermain, lebih baik di gunakan untuk sesuatu yang lebih berguna”
“gini lho, budaya Indonesia kan banyak yang di klaim
oleh Negara lain, kamu tau gak apa saja upaya yang bisa untuk melestarikan budaya
negara kita “
“ada sih, beberapa ide yang terbenak dalam
pikirankau yaitu Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia.
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain.
Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budaya nya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, atau pun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional. , dan ada lagi yaitu Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan budaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya” dengan tersenyum ,zaki
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain.
Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budaya nya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, atau pun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional. , dan ada lagi yaitu Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan budaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya” dengan tersenyum ,zaki
“oh, jadi itu ya upaya upaya yang bisa dilakukan
supaya budaya kita tidak bisa di klaim oleh Negara lain” jawab aku
Bel pergantian pelajaran pun berbunyi “ kring kring
kring”
” dan kamu tau gak, sekolah kita sma negeri 21
surabaya, sudah melakukan upaya untuk melestarikan budaya Indonesia yaitu
dengan ada nya pelajaran seni tari daerah madura, dan ada lagi yaitu pelajaran
membatik, jadi secara tidak lansung sekolah kita sudah mendukung untuk
melestarikan budaya Indonesia” kata zaki sambil tersenyum
“ wah iya betul juga kamu, aku gak sadar ya kalau
sekolah kita sudah melakukan upaya untuk melestarikan budaya Negara kita, wah aku akan semangat dalam ikut serta
melestarikan budaya nagara kita, yaitu dengan ikut pelajaran tari tradisional
dan membatik” aldi dengan perasaan bangga.
“ yaudah aku kembali ke bangku ku dulu ya di, ini
waktunya pelajaran bu erna (guru bahasa perancis)” zaki dengan tangan melambai.
“ok, makasih ya” aku dengan hati puas.
………………..
Bel bunyi pulang pun berbunyi “ kring kring kring”
Aku lansung ketemuan dengan putro setelah pulang
sekolah di tempat biasa, yaitu di café depan rumah ku.
“haloo aldi, apa kabar?” tanyak putro.
“fine , bro” jawab aldi .
“oh ya, aku hari ini asli nya gak happy, tapi karna temen ku yang bernama zaki, aku jadi happy” aldi dengan seyum .
“ gak happy ..?, maksudnya” tanyak putro.
“fine , bro” jawab aldi .
“oh ya, aku hari ini asli nya gak happy, tapi karna temen ku yang bernama zaki, aku jadi happy” aldi dengan seyum .
“ gak happy ..?, maksudnya” tanyak putro.
“gini lho, aku kan sudah buat rencana untuk
menanyakan tentang masalah budaya Negara kita ke guru PKN ku, tapi waktu itu
guru ku tidak bisa hadir karna ada rapat, nah waktu itu aku lansung agak
kecewa. Tapi karna aku suruh zaki untuk aku ajak diskusi mengenai budaya Negara
kita, aku jadi mendapat beberapa ilmu yang penting, yaitu upaya melestarikan
budaya di Negara kita” aldi dengan wajah gembira.
“owalah, iya iya . jadi kita sekarang tidak
membicarakan tentang masalah budaya negar kita” Tanya putro.
“ untuk saat ini tidak, karna aku sudah tau upaya
yang bisa kita lakukan untuk seumuran kita, yaitu bagaimana caranya
melestarikan budaya Negara kita, yaitu dengan mengikuti pelajaran tari
tradisional dan pelajaran membatik, “ dengan tersenyum aldi
“wah.. kalau gitu aku juga akan ikut pelajaran tari
tradisional dan membatik aja” dengan senyum putro
“ok, untuk saat ini kamu aku traktir makan disini,
karna hati ku sedang senang, tapi jangan banyak banyak ya, aku takut uang ku
gak cukup” kata aldi dengan wajah ya gitu deh.
“ ok gak apa apa, yang penting dapat traktiran,
hahaha” tertawa putro.
Hari pun sudah mulai gelap, aku dan putro sudah akan
mau pulang ke rumah masing masing, untuk beristirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar